Jumat, 01 Mei 2015

Manuscript kuno itu bernama Social Media

Alhamdulillah ada niatan untuk menulis setelah lumayan lama tidak memproduksi tulisan, sebenarnya ada yang mentrigger saya untuk menulis, saya mendapatkan inspirasi ketika saya mengikuti seminar yang rutin diadakan oleh KOMPAS setiap tahunnya di kampus-kampus dengan tema "LEGO ERGO SCIO" dalam bahasa Indonesianya "saya membaca maka saya tahu". saya tertantang oleh A. Fuadi yang menjadi pembicara saat itu, yaitu dalam seumur hidup kamu harus ada paling sedikit 1 buku yang ditulis dan dicetak, dan skripsi atau tugas akhir tidak terhitung dalam buku yang dimaksud. dan pembicara yang kedua adalah mas Wisnu Nugroho seorang wartawan senior di KOMPAS dan menjadi wartawan istana negara yang membagi tips-tips menulisnya. setelah mendapatkan pengetahuan dari kedua orang tadi saya memutuskan untuk menullis setidaknya 1 artikel. 

Saya membayangkan kedepan entah 100 atau 500 tahun berikutnya dimana teknologi sudah menjadi nafas dari kehidupan manusia, atau bahkan darah yang mengalir di kehidupan manusia. Saya membayangkan jika sudah tidak ada lagi pohon ataupun pohon merupakan barang langka dan sangat dilindungi sekali, bahkan dilarang untuk menebangnya untuk keperluan apapun itu. Maka akibat yang ditimbulkan adalah terhentinya media cetak, namun ini pun tidak berasal dari satu penyebab saja yaitu karena dilarangnya penebangan pohon, namun juga mungkin pada masa itu sudah tidak diperlukan media cetak karena majunya teknologi pada masa itu.

Berikutnya saya membayangkan ada peperangan besar dimana peperangan itu seperti terjadi pada Abad pertengahan sebagai contoh Bangsa Mongol yang memerangi kota Baghdad yang saat itu diperintah oleh dinasti Abassiah, yaitu semua buku ataupun jurnal ataupun sumber-sumber ilmu pengetahuan dibumi hanguskan, dan bukan hanya yang berupa fisik yang dihancurkan,yang berupa digital juga ikut dihilangkan. pada saat itu 2 sampai 3 abad berikutnya kembali ke masa kegelapan dimana tidak ada ilmu pengetahuan namun teknologi yang masih tersisa adalah mobile device dan internet, dan produk ilmu pengetahuan yang tersisa adalah sosial media. dimana tulisan-tulisan yang ada di sosial media adalah bagaikan manuscript atau artefak kuno yang ditinggalkan oleh generasi sebelumnya dan menjadi referensi utama generasi pada masa itu untuk melangkah menentukan peradabannya di masa itu.

Saya juga membayangkan jika itu benar terjadi kalau tulisan-tulisan kita di sosial media yang saat ini sebagian besar mencurahkan kegalauan ataupun status-satus non-sense yang memiliki nilai ilmu pengetahuan yang rendah, ditinggalkan ke generasi di masa yang akan datang sebagai referensi ilmu pengetahuan. sebagai contohnya pada gambar di bawah ini.
bisa jadi generasi berikutnya tidak akan ada polisi, karena berdasarkan manuscript yang mereka dapat adalah seperti status yang ada di gambar.

Maka dari itu untuk kita yang menjalani generasi sekarang ini, dan terutama yang menggunakan sosial media yuk kita benahi status atau tulisan-tulisan kita, karena ketika kita meninggalkan dunia ini tulisan kita masih tertinggal, tinggal kita memilih mau meninggalkan sesuatu yang baik untuk generasi berikutnya atau sesuatu yang buruk dan mungkin itu tidak dianggap buruk oleh generasi berikut karena mereka tidak tahu. sebagai muslim pun seharusnya tahu kalau dosa atau pahala yang akan mengalir terus walaupun kita sudah tidak di dunia lagi adalah yang kita tinggalkan di dunia, kalau suatu kebaikan maka pahala tentunya dan sebaliknya kalau keburukan akan menjadidosa.

Yuk kita saling mengingatkan untuk meninggalkan yang baik, bersihkan akun kita dari tulisan-tulisan yang berpotensi menimbulkan keburukan, manfaatnya akan terasa, InsyAllah.


Rabu, 21 Mei 2014

Berproses

Hari ini ( 21/5/14) hari terakhir perkuliahan di semester genap Telkom University, yah.. di hari terakhir perkuliahan saya ini diakhiri dengan presentasi Tubes( Tugas Besar ), sudah adatnya memang buat anak Teknik Informatika, kalau yang namanya minggu - minggu terakhir perkuliahan disitulah saatnya bertempur dengan Tugas Besar ( Tubes ) biasa disebut "minggu - minggu Tubes". Tugas Besar yang sudah tunai pun membuat saya agak lega,  ada waktu untuk bernafas panjang, dan waktu yang tersedia lebih panjang dari minggu - minggu Tubes. Maka dari itu saya coba membuat tulisan ini di kesenggangan menuju UAS, mumpung belum masuk minggu tenang ( sebenernya sih hari tenang, karena ga genap 1 minggu, dan itu ga ada tenang2nya .

Oke jangan berlama - lama kayak ular tangga, langsung to the point aja, dari judulnya yaitu "berproses" apa sih arti berproses?, menurut bang Ricky Elson yang saya dapat dari diskusi bersama Kawan - kawan Cakrawala Baca di Markas Besar LAN (Lentera Angin Nusantara ) adalah ketika kita berusaha menuju tujuan/mimpi kita dengan dibekali knowlegde kita, dan knowledge-knowlegde  itu kita improve dan upgrade sehingga dalam menuju tujuan, kita menemukan jalan yang tepat. Dengan mengupgrade dan menerapkan knowledge yang sudah di upgrade tadi untuk melanjutkan langkah selanjutnya dalam menuju impian kita, kita bisa lebih baik Bang Ricky Bilang naik kelas atau naik level. Nah menurut Bang Ricky Elson Juga nih, ketika kita sudah naik level, kita kadang menertawai diri kita dulu yang masih belum naik level, klo dalam bahasa informatikanya kita melihat History File ataupun Log dari File dari diri kita. Contoh nyatanya gini deh, kita dlu ngotot dengan ideologi atau pendapat kita tdalam memecahkan masalah tertentu, dan ketika kita menemukan solusi ataupun cara yang lebih tepat ( Naik Level ) dan itu kita tidak sadar sudah naik level, kadang bertanya-tanya " betapa bodohya saya waktu dulu ?" dan menertawakannya untuk diri sendiri tentunya.

Berproses tidak membutuhkan waktu yang sedikit, bahkan menurut Bang Ricky Elson lagi nih ( saya ngefans banget sama beliau ) manusia hidup itu berproses dan proses itu tidak akan ada hentinya sampai manusia itu kembali pada Maha Yang Berkehendak. Analoginya seperti ini pertama kali manusia dilahirkan pasti ada proses dia dari 0 tahun kemudian bayi, batita, balita, anak- anak, kemudian disekolahkan di Sekolah Dasar, mulai punya cita - cita dan disekolahkan lagi ke jenjang- jenjang pendidikan berikutnya, sampai dia kuliah, kemudian manusia itu berikrar atau bermimpi ketika selesai kuliah dia kan bekerja, menjadi orang yang sukses, atau mungkin mempunyai mimpi lain yaitu punya usaha, namun apakah itu ujung dari proses? tentu tidak hanya berhenti di situ, tentu setelah kita punya usaha pasti ada tujuan baru lagi, yaitu mengembangkan usahanya menjadi yang lebih besar dan menjadi pemain utama, dan kembali lagi ditanyakan apakah itu akan berhenti ? jawabannya tidak karena setelah ada proses maka ada proses yang mengikutinya, proses itu akan berhenti sampai sang Maha Berkehendak menghentikan kita dalam berproses, dalam artian umumnya yaitu kembali ke Yang Kuasa, dan jawaban atau output yang diperoleh dari peoses ini tidak kita dapatkan pada saat kita hidup.

Sebagai Orang Islam saya percaya dalam berproses itu tidak lepas dari Kehendak yang Maha Berkehendak yaitu Allah. Sudah tertulis Jelas di Lauh Mahfuz (Grand Design), tinggal kita melaksanakan skenario dari grand design itu.

Dalam berproses selain butuh waktu yang lama, butuh juga kesabaran, kenapa sih harus sabar? karena ketika kita akan melalui naik level pasti disitulah banyak kemungkinan yang akan terjadi, entah itu yang menyakitkan dan mengecewakan, ataupun yang menyenangkan, itulah yang memang akan terjadi, jadi dibutuhkan kesabaran, sebenarnya dalam berproses adalah penempaan untuk naik level, menjadi baik, baik , dan lebih baik.

So, Intinya Berproses adalah usaha untuk menuju impian kita,dan impian kita masuk dalam Berproses itu sendiri, dan yang namanya berproses ada perubahan yang disebut naik Level tadi , menuju ke arah kebaikan, menuju jalan ataupun pemecahan masalah yang lebih tepat, dan Berproses membutuhkan waktu yang lama, butuh kesabaran, dan selalu siap, yang tidak kalah pentingnya ada Maha Berkehendak yang berperan dalam Proses kita.

Jadi apapun dirimu saat ini apapun keadaanmu saat ini, ini adalah prosesmu, untuk menuju dirimu yang kau impikan dan tuhan tentukan tidak mudah dan tidak cepat cecepat masak mie instan yang menemani saya menulis.

terakhir

"Cukup satu langkah awal. Ada kerikil saya singkirkan. Melangkah lagi. Terhadang Lubang saya lompati. melangkah lagi. Berjumpa api saya mundur. melangkah lagi. Berjalan terus dan mengatasi masalah " -- Bob Sadino

Sabtu, 08 Maret 2014

Interproccess Communication (part 2)

Multicast


ini adalah sebuah operasi yang mengirim satu pesan dari satu proses ke masing-masing anggota dari kelompok proses, biasanya sedemikian rupa bahwa keanggotaan kelompok adalah transparan ke pengirim.Karakteristik:
  • Toleransi Kegagalan berdasarkan layanan direplikasi: Sebuah layanan direplikasi terdiri dari sekelompok server. Permintaan klien multicast untuk semua anggota kelompok, yang masing-masing melakukan operasi yang sama. Bahkan ketika beberapa anggota gagal, klien masih bisa dilayani.
  • Menemukan layanan dalam jaringan spontan: Bagian 1.3.2 mendefinisikan penemuan layanan dalam konteks jaringan spontan. Pesan multicast dapat digunakan oleh server dan klien untuk mencari layanan penemuan tersedia dalam rangka untuk mendaftarkan antarmuka mereka atau untuk mencari antarmuka layanan lain dalam sistem terdistribusi.
  • Kinerja yang lebih baik melalui data direplikasi Data direplikasi untuk meningkatkan kinerja layanan - dalam beberapa kasus replika dari data yang ditempatkan di komputer pengguna '
  • Propagasi pemberitahuan event : Multicast ke grup dapat digunakan untuk memberitahu proses ketika sesuatu terjadi.

IP multicast dan kemudian meninjau kebutuhan penggunaan di atas komunikasi kelompok untuk melihat mana dari mereka dapat dipenuhi oleh IP

IP multicast multicast - Sebuah implementasi komunikasi multicast

IP multicast dan menyajikan API Java untuk melalui kelas MulticastSocket. IP multicastis dibangun di atas Internet Protocol (IP).Perhatikan bahwa paket IP yang ditujukan kepada komputer - port milik tingkat TCP dan UDP, Sebuah kelompok multicast ditentukan oleh Kelas D alamat Internet.
Menjadi anggota dari kelompok multicast memungkinkan komputer untuk menerima paket IP dikirim ke kelompok kelompok adalah dinamis, yang memungkinkan komputer untuk bergabung atau meninggalkan kapan saja dan bergabung dengan jumlah sewenang-wenang kelompok. Hal ini dimungkinkan untuk mengirimdatagrams ke grup multicast tanpa anggota. Pada tingkat pemrograman aplikasi, IP multicast hanya tersedia melalui UDP. Pada tingkat IP, komputer milik kelompok multicast ketika satu atau lebih proses yang memiliki soket yang merupakan anggota grup itu. Ketika pesan multicast tiba di komputer, salinan akan diteruskan ke semua soket lokal yang telah bergabung alamat multicast tertentu.
Router multicast: paket IP dapat multicast baik pada jaringan lokal dan diInternet yang lebih luas Untuk membatasi jarak propagasi dari datagram multicast, pengirim dapat menentukan jumlah router itu diperbolehkan untuk melewati - yang disebut waktu untuk hidup alamat alokasi alamat Kelas D Multicast (yaitu, dalam kisaran alamat 224.0.0.0 ke 239.255.255.255) Internet Assigned Numbers Authority (IANA) mendefinisikan partisi ruang alamat ini ke sejumlah blok,

  • Local Control Network Block
  • Internet Control Block (224.0.1.0 untuk 224.0.1.225224.0.1.225)
  • Ad Hoc Control Block (224.0.2.0 ke 224.0.255.0224.0.255.0)
  • Administratively Scoped Block (239.0.0.0 sampai 239.255.255.255)

Alamat multicast mungkin permanen atau sementara. Kelompok permanen ada bahkan ketika tidak ada anggota - alamat mereka ditugaskan oleh IANA dan rentang berbagai blok yang disebutkan di atas. Sisa dari alamat multicast yang tersedia untuk digunakan oleh kelompok-kelompok sementara, yang harus dibuat sebelum digunakan dan tidak ada lagi ketika semua anggota yang tersisa. Ketika sekelompok sementara dibuat, membutuhkan alamat multicast bebas untuk menghindari kecelakaan partisipasi dalam grup yang sudah ada
Model Kegagalan untuk datagrams multicast  Datagrams multicast over IP multicast memiliki karakteristik kegagalan yang sama seperti UDP datagrams - yaitu, mereka menderita kelalaian kegagalan The Java API menyediakan antarmuka datagram ke IP multicast melalui kelas MulticastSocket, yang merupakan subclass dari Datagram Socket dengan kemampuan tambahan untuk bisa bergabung dengan grup multicast. Setelah bergabung bahwa kelompok multicast, proses membuat sebuah instance dari DatagramPacket mengandung pesan dan mengirimkannya melalui soket multicast ke alamat grup multicast di pelabuhan 6789 Sebuah aplikasi diimplementasikan over IP multicast dapat menggunakan lebih dari satu port.
Keandalan dan pemesanan multicast
Sebuah datagram dikirim dari satu multicast router yang lain mungkin akan hilang, sehingga mencegah semua penerima di luar router yang menerima pesan Faktor lain adalah bahwa setiap proses mungkin gagal. Jika sebuah router multicast gagal, anggota kelompok di luar router yang tidak akan menerima pesan multicast, meskipun local anggota dapat melakukannya.
pesan yang dikirim oleh dua proses yang berbeda tidak akan selalu tiba di urutan yang sama pada semua anggota kelompok.
Fault tolerance berdasarkan layanan direplikasi: Pertimbangkan layanan direplikasi yang
terdiri dari anggota dari kelompok server yang dimulai di negara bagian awal yang sama dan selalu melakukan operasi yang sama dalam urutan yang sama, sehingga untuk tetap konsisten dengan satu sama lain.
Menemukan layanan dalam jaringan spontan: Salah satu cara untuk proses untuk menemukan layanan dalam jaringan spontan adalah permintaan multicast secara berkala, dan untuk layanan yang tersedia untuk mendengarkan mereka multicast dan menanggapi.
Kinerja yang lebih baik melalui data direplikasi. Pengaruh pesan hilang dan tidak konsisten pemesanan akan tergantung pada metode replikasi dan pentingnya semua replika yang benar-benar up-to-date.
Propagasi Notifikasi event: aplikasi tertentu menentukankualitas yang diperlukan contoh multicast.The juga menunjukkan bahwa beberapa aplikasi memiliki persyaratan yang kuat untuk pemesanan, ketat dari yang disebut benar-benar memerintahkan multicast, di mana semuapesan yang dikirimkan ke grup mencapai semua anggota dalam urutan yang sama.

Network Overlay

jaringan virtual yang terdiri dari node dan link secara virtual diatas sebuah jaringan dasar (seperti jaringan IP) yang memiliki kriteria :
1. mampu menyesuaikan kebutuhan di tingkat aplikasi
Lebih efisien dalam jaringan
Mampu memberi fitur tambahan seperti multicast atau secured communication
sehingga memberikan keuntungan :1. Mampu menetapkan layanan baru tanpa mengubah layanan yang telah ada.
2. Dapat melakukan kustomisasi layanan tertentu di kelas aplikasi
3. satu kelas dengan kelas yang lain dapat berjalan beriring sehingga menciptakan arsiktetur jaringan terbuka yang bersifat extensible.


Kerugian Network overlay :

karena memperkenalnkan sebuah level tambahan yang bersifat sperti tipuan sehingga dapat dikenakan sanksi dan menambah kempleksitas dari layanan jaringan ketika dibandingkan dengan yang lain.overlay merupakan sebuah lapisan tetapi diluar arsitektur standar. Secara khusus, overlay bebas untuk menggunakan jaringan ingin dibuat seperti apa. Secara khusu, overlay bebas untuk mendefinisikan elemen intu dari sbuah jaringan. termasuk masalah penanganan protokol untuk routing.
Jenis jenis overlay :
Disesuaikan oleh kebutuhan aplikasi :

1. distributed hash table : menawarkan layanan yang mengatur pemetaan dari kunci yang berpotensi secara desentralisasi

2. peer-to-peer file sharing : berfokus pada pebangunan yang disesuaikan dengan mekanisme pengalamatan dan routing untuk mendukung penggunaan sebuah file.

3. Content distribution networks : overlay yang melakukan caching dan penempatan strategi untuk memberikan peningkatan kinerja dalam konten pengiriman ke web yang digunakan untuk mempercepat kinerja web secara real time.

Disesuaikan dengan model jaringan

1. Wireless and hoc network : tipe overlay yang menyesuaikan protokol routing dengan ad hoc.

2. Disruption tolerant network : overlay di desain untuk mencegah kegagalan akses suatu link atau penundaan yang berpotensi tinggi
Penawaran penambahan fitur :
1. Multicast : sebuah teknik di mana sebuah data dikirimkan melalui jaringan ke sekumpulan komputer yang tergabung ke dalam sebuah grup tertentu. sebelum ada penerapan overlay, fitur multicast tidak ada.

2. Resilience : mengatur urutan berdasarkan kesediaan internet

3. Security : Menawarkan kemanan yang lebih tinggi


Studi Kasus MPI :

Tujuan dari MPI adalah untuk menyederhanakan proses, praktis dan melakukan pendekatan message passing yang lebih efisien. MPI dirancang menjadi lebih fleksibel, dan hasilnya komprehensif.



 adanya semantik di dalam pesan dianggap aman ketika telah disalin kedalam prealokakasi MPI library buffer. MPI Rsend ditetapkan oleh programmer apakah telah siap atau belum. jika masalah ini dapat diketahui maka proses pelaksanaan pengiriman dapat dioptimalkan.